“
Pernikahan yang bahagia itu dibangun atas dasar sama – sama saling membuat
bahagia “
Hey suamiku, aku selalu mencintai kamu
dari hari ke hari. Kamu selalu tahu itu. Tapi, apa pernah kamu sesekali menanyakan
kepada istrimu ini semacam kalimat begini “ Beib, apa kamu merasa bahagia
selama pernikahan kita atau pertanyaan seperti ini “ Beib, coba tolong katakan
padaku, apa hal – hal yang kamu suka dan tidak suka tentang aku “?
“Suamiku egois”.. iya setiap manusia
pasti mempunyai sisi egois yang meminta untuk dipertahankan.
Tapi bukankan ketika kita berikrar
untuk berumah tangga, kita sudah berjanji sama Yang Maha Kuasa untuk sama –
sama saling membahagiakan. Sama – sama saling mendengarkan dan sama – sama
saling memperingatkan.
Ayolah sayang, tanyakan beberapa
pertanyaan – pertanyaan itu. Aku ingin memberikan jawaban sepuasku tentangmu.
Tentang hal – hal yang membuat aku jatuh cinta padamu, tentang hal hal yang
membuat aku kesal, jengkel dan marah tentangmu. Aku ingin melihat reaksimu, aku
ingin kamu mendengarkan keluh kesahku tentangmu.
Bisakah kita bicara berdua dengan
kepala dingin ? bisakah sedikit saja kamu mengikuti mauku, sedikit saja
sayang,, supaya aku merasa aku perempuan paling bahagia di dunia ini, supaya
aku merasa aku tidak salah pilih.
Huh, maafkan aku yg sedikit kekanak –
kanakkan, tapi bukankan anak – anak akan merasa bahagia jika dituruti
kemauannya. Maafkan aku suamiku, aku juga punya ego yang berhak untuk aku
pertahankan. Jadi tolong lunakkan sedikit keras yang ada dikepalamu itu,
lunakkan demi perempuan yang bersedia meninggalkan orangtuanya demi kamu ini.
Sekali lagi maafkan aku suamiku, kita
sama – sama punya ego yang baiknya harus kita satukan. Tolonglah,,